Selasa, 13 Desember 2011

Jembatan Rumpiang

Pada Sabtu lalu (10/12/11) aku ikut suamiku yang ada kerjaan beberapa hari di kota Marabahan Kabupaten Barito Kuala yang berjarak sekitar  + 47 km dari kota Banjarmasin. Kabupaten Barito Kuala mempunyai 2 jembatan yang cukup megah yakni jembatan Barito dan jembatan Rumpiang. Nah.... menuju kota Marabahan ini akan melewati salah satu jembatan megah tersebut yakni jembatan Rumpiang yang membelah sungai Barito dengan gagahnya. Dengan hadirnya jembatan Rumpiang memperlancar arus lalu lintas dari Kota Marabahan menuju Banjarmasin dan sebaliknya yang sebelumnya harus menggunakan kapal ferry untuk menyeberangi Sungai Barito.
 Photo by Inaya
Kamera : Onyx 9700

Menurut Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum panjang jembatan 753m dan mulai dibangun tahun 2003 dan selesai tahun 2008, dan diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 25 April 2008. 
Karena kemegahannya inilah rupanya menjadi obyek wisata bagi warga sekitar. Hal ini terlihat pada saat sore hari kami melewati jembatan pada sisi kanan dan kiri tampak berjejer motor - motor terutama dari kawula muda (baca : abg), tidak ketinggalan orang berjualan minuman ringan dan snack. Padahal tampak jelas rambu dilarang stop sepanjang jembatan sebelum naik jembatan. Apabila dibiarkan hal ini sangat tidak baik selain mermbuat jembatan menjadi kotor juga berbahaya karena arus di jembatan menjadi padat. Semoga pemerintah setempat segera bertindak agar fungsi jembatan yang sebenarnya bisa kembali.




Minggu, 13 November 2011

Brownies Kukus Mini

Brownies..........si hitam manis ini banyak yang suka ya
Awalnya sih untuk mengisi waktu luang iseng-iseng browsing nyari resep brownies kukus. Trus dicoba tapi kok ya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Akhirnya.............kucoba modifikasi dari beberapa resep.

Bahan :
Telur 3 biji
Gula halus 150gram
Tepung terigu 100gram
Coklat bubuk 20gram
Soda kue 1/4 sdt
Garam 1/4 sdt
Mentega 50gram
Coklat 100gram

Cara membuat :
 Lelehkan mentega dan coklat, dinginkan.
Campur tepung terigu, coklat bubuk, soda kue dan garam sambil diayak, sisihkan.
Kocok telur dan gula sampai mengembang.
Masukkan campuran tepung terigu, coklaat bubuk, soda kue dan garam sambil diaduk rata.
Tuang mentega dan coklat yang sudah dilelehkan diaduk rata.
Tuang ke dalam cetakan kecil-kecil dan kukus selama + 20 menit.

Tarrraaaaaaaaaaaaaa......................
Ini nih hasil jadinya punyaku.
 Photo : Faizal Fahmi 
@ Zoom Studios Banjarmasin 



Kenapa aku menyebutnya Brownies Kukus Mini...ya karena aku memakai cetakan yang kecil-kecil dan memudahkan agar aku tidak memotong-motongnya lagi. Hehehe...........
Sekarang aku sudah mulai menjual kue Brownies Kukus Mini ini lho. Doakan semoga lancar ya....Aamiin....


Jumat, 28 Oktober 2011

WhiTe ForesT KuKus bUaT iBuKu

Kemaren pas ultah ibu aku bikinkan kue WHITE FOREST KUKUS  resepnya dari buku pintar masak ibuku (ibu rajin nyatat resep-resep dari majalah or tabloid ke dalam bukunya..makanya kusebut buku pintar masak).
Bahan :
Kuning telur 5 butir
Putih telur 4 butir
Gula pasir halus 75 gram
Garam 1/4 sdt
Esens vanili 1/4 sdt
Emulsifier 1/2 sdm
Terigu protein sedang 125 gram
Susu bubuk 15 gram
Baking powder 1/4 sdt
Margarin (leleh) 100 gram
Keju (parut) 50 gram
Coklat masak putih (leleh) 50 gram

Bahan Lapisan :  Selai Strawberry

Bahan Olesan :
Butter cream 200 gram
Coklat masak putih (serut untuk taburan) 150 gram

Cara Membuat :
Kocok telur, gula pasir halus, garam, esens vanili dan emulsifier sampai mengembang.
Tambahkan terigu, susu bubuk, baking powder sambil diayak dan diaduk rata. Masukkan campuran margarin, keju, coklat masak putih sambil diaduk perlahan.
Tuang ke loyang bulat yang dialas kertas roti.
Kukus 20 menit dengan api sedang sampai matang.
Belah tiga cake, ambil selembar cake, oles dengan selai strawberry, tumpuk dengan cake, oles lagi dengan selai, tumpuk dengan sisa cake.
Tutup seluruh permukaan cake dengan butter cream, taburi atasnya dengan coklat masak putih.

Gampang dan mudahkan? Cuma aku variasi untuk atas cake dihias dengan buah strawberry susun sedangkan serutan coklat putih untuk sampingnya.

Ini nih hasil kerjaku.....hahaha........ belepotan ya...ketahuan deh kalo belom pandai bikinnya.... ^_^





Jumat, 21 Oktober 2011

Stop Keributan, Hentikan Teriakan

Dear Diary.............
Sore tadi adalah yang ketiga kalinya aku dengar suara ribut-ribut tetangga sebelah rumah dalam seminggu ini. 
Ya sejak  + 4 tahun lalu kepindahan mereka di sebelah rumah kami selalu saja ada keributan yang mereka buat. Entah itu antara sang suami dengan istrinya, sang ibu dengan anaknya, si bapak dengan anaknya atau antara kedua anaknya. Huff............. lelah juga dengarnya karena mereka selalu teriak-teriak yang memekakkan telinga. Coba ya kalo teriakkannya berirama lagu gimana yaaa.....hehehe. 
Diary........Sebenarnya kami sangat terganggu, amat sangat malahan. Ibuku sudah beberapa kali juga lho ingetin sang ibu dan anaknya. Tapi...................kembali terulang dan berulang terus dari hari ke hari. Berantem melulu gak cape' apa ya.....? 
Diary......... Kalo yang sore tadi tuh antara si ibu dengan anak perempuannya. Kebetulan aku lagi ada di ruang belakang samping sedang membuat kue buat ultah ibuku...sssttttt............jangan berisik ya Diary besok ibuku ultah lho.
Kita balik ke ceritaku ya Diary....Tadi itu gara-gara soal makan aja sih. Entah anaknya yang minta makan ga' terlalu jelas sih awalnya karena keributan itu berbaur dengan suara mixerku. Cuma yang aku sempet terdengar tadi si ibu menanyakan tentang lauk dan si anak menjawab tidak tahu sambil berteriak. Seterusnya si ibu memaksa anaknya makan sementara si anak sudah ngambek ga' mau makan dan sepertinya mau membalik piring nasi yang sudah disiapkan sang ibu.  Padahal si ibu baru pulang jualan dan si anak ini sudah duduk di kelas XI (baca kelas 2 SMU). Yang membuat aku miris adalah si anak tidak hanya menjawab dengan teriakan tapi juga mengeluarkan kata-kata sumpah serapah yang tidak pantas diucapkan seorang anak terhadap ibunya.
Diary.............sedih banget rasanya mendengar suara si anak yang melengking seperti itu terhadap ibunya. Sadarlah........yang melahirkan kamu siapa? Ingatlah dosa kalau berani melawan ibumu. Apalagi sampai mengata-ngatai hal  yang tidak baik, Astagfirullahaladzim................bisa  kualat. 
Diary..............
Semoga Allah SWT membukakan pintu hidayah buat mereka, sehingga mereka sadar ya...terutama si anak biar ga' berani lagi sama orangtua. Jadi stop keributan, hentikan teriakan dan buang ke laut aja kata-kata yang tidak pantas itu.


Kamis, 20 Oktober 2011

Tempe Kuah Tauco

Tempe makanan khas rakyat Indonesia. Hampir setiap hari menu tempe selalu ada di dapurku. Ya maklum suamiku sukaaa banget dengan yang namanya tempe. Bosan juga kan kalo cuma digoreng atau dioseng. Nah kebetulan tadi malam tuh ibuku lagi beresin kumpulan majalah dan tabloid, dan terlihatlah olehku tentang olahan tempe yang satu ini....Tempe Kuah Tauco (Saji Edisi 16/Th.II 22 Maret - 4 April 2004). Pas kubaca resepnya yah hampir miriplah dengan yang pernah kubuat tapi kali ini ada tambahan tauconya. Mau nyoba juga ga? Ini aku share resepnya ya....

Bahan :
300 gram tempe dipotong kotak 4cm
3 siung bawang putih diiris tipis
4 butir bawang merah diiris tipis
2 buah cabai hijau dipotong miring (aku pakai cabai merah biar memberi warna cerah sedikit)
1 papan petai, masing-masing dibelah 2 bagian
50 gram tauco
200 ml air
2 sendok makan kecap manis
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
2 batang daun bawang dipotong + 1cm
2 sendok makan minyak goreng
5 sendok makan bawang goreng untuk taburan

Cara Membuat :
Goreng tempe dalam minyak panas hingga kecoklatan kemudian sisihkan.
Tumis bawang putih, bawang merah, daun salam, lengkuas, cabai hijau dan petai sampai berbau harum. Masukkan tauco sambil diaduk.
Tambahkan air dan kecap manis sambil diaduk rata. Masukkan tempe masak sampai matang dan kuah meresap. Setelah mendidih masukkan daun bawang.
Angkat dan sajikan dengan taburan bawang goreng.

 Ini nih hasil ujicobaku............... ^_^











Rabu, 19 Oktober 2011

Sambang Darah - Tanaman Obat

Sambang Darah (Excoecaria Cochinchinensis Lour) adalah jenis tanaman yang mudah tumbuh di pekarangan rumah biasanya sebagai tanaman hias. Warna daun yang unik yakni bagian atas berwarna hijau tua dan bagian bawah merah gelap. 

Nama Daerah
  • Daun Remek Daging (Jawa)
  • Ki Sambang (Sunda)


Resep Tradisional
Pendarahan
Cuci daun sambang darah (9 lembar), garam sedikit, air secukupnya kemudian diseduh, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.

Disentri
Cuci daun sambang darah (15 lembar), lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa dua gelas. Setelah dingin saring airnya untuk dua kali minum, pagi dan sore hari.

Muntah Darah
Cuci daun sambang darah (10 lembar), lalu giling halus. Tambahkan garam sedikit dan air masak setengah cangkir. Aduk lalu saring dan peras dengan sepotong kain, minum sekaligus.

Sedangkan untuk pemakaian luar daun sambang darah bisa digunakan sebagai obat herbal untuk gatal-gatal, penyakit kulit kronis psoriasis, eksim kronis dan neurodermatitis) dan luka berdarah.
Caranya :
Ambil daun sambang darah secukupnya, cuci bersih dan haluskan. Kemudian tempelkan pada bagian yang sakit lalu balut. Ganti 2 kali sehari. 

(Sumber : Buku Ramuan Lengkap Herbal taklukkan penyakit oleh Prof. H.M. Hembing Wijaykusuma, dan berbagai sumber)













Kamis, 06 Oktober 2011

Goreng Mandai Yuksss............

Mandai atau ada juga yang menyebutnya dami tentu tidak asing bagi orang Banjarmasin.  Mandai terbuat dari kulit cempedak yang sudah melalui proses pengasaman. 
Bagaimana proses pengasamannya? Yang biasa kami lakukan adalah :  bersihkan kulit cempedak kemudian tempatkan dalam toples kaca beri garam dan air masak kemudian tutup rapat. Nah setelah beberapa saat sudah jadi tuh kulit cempedak menjadi mandai / dami. 

Sekarang kita masak mandainya ya.. Ambil mandai/dami  dicuci bersih,  potong kecil-kecil. Setelah itu iris cabe merah, cabe hijau, bawang merah dan bawang putih. Panaskan wajan dengan minyak secukupnya dan masukkan mandainya. Aduk-aduk seperti bikin oseng-oseng gitu, Setelah setengah matang  masukin irisan cabe dan bawang, trus beri sedikit gula untuk memberi rasa gurihnya. Mandainya sudah berubah warna agak kecoklatan angkat dan nyam…nyam…nyam… sudah siap dihidangkan.

Senin, 26 September 2011

Berkebun Yok............... Episode Panen (Kecil) Cabe Rawit

Hmmmmmm............ kayak yang buanyakkkk aja punya tanaman cabe ya, padahal yang dipanen tuh cuma 1 (satu) pohon, hehehe. Alhamdulillah walo cuma 1 (satu) tapi suenengnyaaaa...(^_^) kan lumayan tuh mau nyambel ga perlu pusing mikirin kalo harga cabe melonjak tinggal petik di halaman rumah.

Sebenarnya sih bukan masalah sedikit dan tidaknya  tapi semangat dibalik itu. Ya benar dari 1 (satu) pohon cabe rawit yang sudah berhasil dipanen memicu semangat nih buat punya Apotek Hidup dan bertanam sayur mayur... 
Yuk semangat yuk buat berkebun......

Selasa, 20 September 2011

Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar Terapung adalah salah satu andalan wisata di Kalimantan Selatan. Sebuah pemandangan yang memiliki daya tarik tersendiri yang bisa dinikmati di pagi hari (tepatnya setelah shalat subuh). Selain pasar terapung kuin di Sungai Barito  Banjarmasin, ada lagi pasar terapung yang masih terasa sekali kesan tradisionalnya yakni pasar terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar.
Perjalanan menuju pasar terapung Lok Baintan bisa ditempuh melalui darat dan air. Perjalanan darat dari Banjarmasin melewati jalan Martapura Lama ke kecamatan Sungai Tabuk di Kabupaten Banjar. Namun biasanya akan lebih asyik apabila mengambil jalan air.Dengan menyewa perahu bermotor yang biasa orang banjar menyebutnya Kelotok. Dari kota Banjarmasin banyak terdapat dermaga - dermaga persewaan kelotok yang saat ini harga sewa untuk 1 kelotok adalah Rp. 200.000,- (pergi - pulang) dan 1 kelotok dapat menampung antara 15 s/d 20 orang. Kalau dari kota Banjarmasin menuju Lok Baintan jarak yang ditempuh antara 30 menit s/d 1 jam.
Semburat cahaya matahari terbit dalam perjalanan menuju Pasar Terapung Lok Baintan.
(Foto : Inaya, Kamera: BB 9700 Onyx)  


Sepanjang perjalanan air menuju Lok Baintan banyak terlihat aktifitas  MCK
penduduk yang mendiami pinggiran sungai. Pernah teman saya bilang "yang satu mandi, yang sebelah sikat gigi, eeehhh yang sebelahnya (maaf) buang air ...hahaha.... tapi mereka kelihatannya sehat aja ya..."  Hawa sejuk pagi hari begitu  terasa karena Lok Baintan adalah daerah pedesaan dan sungainya pun tidak sebesar sungai Barito. 

Pedagang mengayuh perahunya menuju lokasi pasar terapung Lok Baintan. 
(foto : Inaya, Kamera : BB 9700 Onyx)

Para pedagang menggunakan  perahu kecil atau jukung (bahasa banjar) berkumpul dekat dermaga Lok Baintan tepat di bawah jembatan gantung Lok Baintan. Pedagang berasal dari desa - desa yang ada di sekitar sungai Lokbaintan sendiri,  sungai Madang, sungai Tanifah dan sungai - sungai terdekat.
Transaksi  jual beli di atas perahu.
(Foto : Inaya, Kamera : BB 9700 Onyx)


Transaksi jual beli tetap berlangsung di atas jukung. Pembeli biasanya adalah para pedagang besar yang akan menjual kembali ke pasar di darat. Kadangkala terjadi pula barter antara para pedagang sendiri. Yang dijual biasanya berupa hasil kebun mereka sendiri yakni sayur mayur dan buah - buahan. Pasar terapung karena menggunakan jukung maka akan mengikuti arus dan apabila sudah terlalu jauh dari pusat berkumpul maka pedagang akan mengayuh perahunya melawan arus. Pasar terapung Lokbaintan tidak berlangsung terlalu lama hanya sampai jam 9 pagi.

Pasar terapung Lok Baintan ini sekarang sering dijadikan  lokasi pemotretan baik untuk model ataupun  prewedding. Kadang  para fotographer baik perorangan maupun dari komunitas fotography memanfaatkan lokasi yang eksotis ini sebagai obyek foto mereka.

Jumat, 16 September 2011

Ikan Patin Bakar Madu

Menu makan siangku hari ini ikan patin bakar madu, bagi yang suka makan ikan patin aku mau berbagi resepnya nih...
  
Bahan :
Ikan patin bakar 1kg 

Bumbu :
Bawang Merah 3 biji
Bawang putih 3 biji
Kunyit + 2 cm  
Jahe + 2 cm  
Tomat 1 buah
Cabe merah 1 biji (kalo pengen ada rasa pedas)
Gula 3 sendok teh
Garam 1 sendok teh
Madu
Minyak goreng
Jeruk nipis

Cara :
  • Ikan patin yang sudah dipotong beri irisan jeruk nipis dan diamkan selama + 15 menit.
  • Haluskan bumbu - bumbu : bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, tomat, cabe, gula dan garam.
  • Masukkan ikan patin dalam bumbu dan beri minyak goreng sedikit, aduk dan diamkan agar bumbu meresap (biasanya sih saya diamkan + 1 jam).
  • Bakar dengan api sedang dan sambil di olesi madu.
  • Siap dihidangkan.